Kabupaten Tanah Datar
Tanah Datar adalah sebuah kabupaten di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.404,25 km² dengan 70 nagari; dan populasi 400.000 jiwa dengan mata pencarian yang utama sebagai petani. Ibu kotanya ialah Batusangkar. Kabupaten ini merupakan pusat kebudayaan Minangkabau.
Demografi Kabupaten Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar merupakan Tujuh Kabupaten Terbaik di Indonesia dari 400 kabupaten yang ada. Penghargaan ini diberikan pada tahun 2003 oleh Lembaga International Partnership dan Kedutaan Inggris. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia menobatkan kabupaten Tanah Datar sebagai satu dari empat daerah paling berprestasi dan berhasil melaksanakan otonomi daerah.
Kabupaten Tanah Datar merupakan Kabupaten dengan wilayah terkecil di Sumatera Barat dengan luas 133.600 Ha dan terletak diantara dua gunung, yaitu gunung Merapi dan gunung Singgalang. Kondisi alam Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh daerah perbukitan, serta memiliki dua pertiga bagian danau Singkarak.
Arti lambang
Semboyan: TUAH SEPAKAT ALUR DAN PATUT
Tuah Sepakat Alur dan Patut berarti sepakat dalam mengambil kata mufakat, selalu disandarkan pada alur dan patut. Kepentingan pribadi dihargai dalam batas selama tidak bertentangan dengan kepentingan bersama yang berlandaskan alur dan patut.
Balai Adat Gonjong Lima Balai adat melambangkan tempat mufakat, tempat melahirkan filsafat alam fikiran khas masyarakat Tanah Datar yang dikenal dengan sistem demokrasi menurut alur dan patur, sebagai lambang konsekuensi dalam melaksanakan demokrasi.
Atap balai adat yang melengkung bagai tanduk kerbau meruncing menjulang ke atas merupakan gaya seni bangunan khas Tanah Datar yang melambangkan sifat masyarakat yang dinamis, bekerja berbuat dan bercita-cita luhur untuk kebahagiaan bersama
Mesjid Bergonjong dan berkubah Masjid bertingkat, berkubah, bergonjong dan lurus ke atas melambangkan agama mayoritas masyarakat Tanah Datar adalah Islam, dalam membentuk jiwa yang suci dan berbudi luhur.
Padi dan Kapas Padi dan kapas melambangkan cita-cita masyarakat Tanah Datar menuju kehidupan adil dan makmur yang diridhoi Allah SWT.
Keris Pusaka Keris Pusaka melambangkan kesatuan jiwa patriot masyarakat Tanah Datar yang mencintai kerukunan kedamaian dan senantiasa memelihara harga dirinya.
Letak Geografis Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar memiliki perbatasan dengan empat kabupaten di Sumatera Barat. Disebelah utara berbatasan denga kabupaten Agam dan Kota Lima Puluh. Dibagian selatan berbatasan dengan Kota Sawah Lunto dan Kabupaten Solok. Disebelah barat berbatasan dengan kabupaten Padang Pariaman sedangkan disebelah timur berbatasan dengan kabupaten Sawah Lunto Sijunjung.
Kabupaten Tanah Datar merupakan daerah yang kaya dengan sumber air. Selain danau Singkarak, di kabupaten Tanah Datar terdapat lebih dari 25 buah sungai.
Potensi Ekonomi Tanah Datar
Kabupaten Tanah Datar adalah daerah agraris, lebih 70% penduduknya bekerja pada sektor pertanian, baik pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan maupun peternakan. Begitu juga dengan usaha masyarakat pada sektor lain juga berbasis pertanian seperti pariwisata dan industri kecil atau agro industri. Masyarakat Tanah Datar juga dikenal gemar menabung dengan total dana tabungan masyarakat sebesar Rp. 223 Milyar tahun 2004.
Pontensi ekonomi kabupaten Tanah Datar dapat dikatagorikan atas tiga katagori yaitu: Sangat Potensial, Potensial dan Tidak Potensial. Untuk sektor pertanian yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah ubi kayu, kubis, karet, tebu, peternakan sapi potong, peternakan kuda, peternakan kambing potong, budidaya ayam ras pedaging, ayam bukan ras, budidaya itik dan budidaya ikan air tawar. Sektor lain yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah industri konstruksi bangunan sipil, pedagang eceran makanan olahan hasil bumi, usaha warung telekomunikasi, pedagang cinderamata dan wisata sejarah. Kabupaten Tanah Datar yang potensial untuk hampir semua sektor pertanian kecuali cengkeh, tembakau, bayam dan merica. Sedangkan untuk sektor pertambangan yang potensial dikembangkan adalah galian kapur dan sirtu.
Sektor usaha pertambangan
Kabupaten Tanah Datar memiliki potensi bahan tambang berupa batu gamping kristalian yang sekarang dikelola oleh PT. Inkalko Agung, dolomit, granit, sirtukil, tanah liat, batu setengah permata, trass, fosfat, batubara, besi, emas, belerang, kuarsa dan slate.
Sektor usaha industri
Industri di Kabupaten Tanah Datar didominasi oleh industri kecil seperti tenunan pandai sikek yang terdapat di kecamatan Sepuluh Koto, kopi bubuk, kerupuk ubi, kerupuk kulit, anyaman lidi, gula aren, gula tebu. Sektor industri besar berupa peternakan ulat sutera oleh PT. Sutera Krida. Pada tahun 2004 nilai investasi sektor industri kecil di kabupaten Tanah Datar mencapai Rp. 7 milyar dengan nilai produksi sebesar Rp. 60 milyar.
Sektor usaha pariwisata
Luhak Nan Tuo, nama lain dari Kabupaten Tanah Datar. Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa asal usul orang Minangkabau dari Kabupaten Tanah Datar, tepatnya dari Dusun Tuo Pariangan Kecamatan Pariangan.
Banyak bukti yang masih terdapat di kabupaten Tanah Datar ini seperti Sawah Satampang Baniah, Lurah Nan Indak Barangin, Galundi Nan Baselo dan Kuburan Panjang Datuk Tantejo Gurhano yang dikenal sebagai arsitek rumah gadang. Kemudian dari Luhak Tanah Datar inilah kemudian orang Minangkabau berkembang dan berpindah ke daerah lain seperti Luhak 50 kota dan Luhak Agam.
Di Kabupaten Tanah Datar saat ini masih banyak terdapat peninggalan sejarah adat Minangkabau tersebut, baik berupa benda maupun tatanan budaya adat Minangkabau. Ikrar “Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah” ini disebut juga dengan Sumpah Satie yang juga di Tanah Datar dilahirkan, yaitu tempatnya di Bukit Marapalam Puncak Pato Kecamatan Lintau Buo Utara.
Kabupaten Tanah Datar sebagai tempat asal mula suku Minangkabau banyak sekali memiliki tempat sejarah. Industri wisata di kabupaten Tanah Datar ini sangat potensial untuk dikembangkan.
Tempat wisata sejarah yang terdapat di kabupaten Tanah Datar ini antara lain Istana Pagarruyung, Balairuang Sari, Puncak Pato, Prasasti Adityawarman, Batu Angkek-angkek, Rumah Gadang Balimbing, Kincir Air, Batu Basurek, Nagari Tuo Pariangan, Benteng Van Der Capellen, Batu Batikam dan Ustano Rajo.
Sedangkan untuk wisata alam dan budaya di kabupaten Tanah Datar antara lain Lembah Anai, Panorama Tabek Pateh, Pantai Tanjung Mutiara, Bukit Batu Patah, Ngalau Pangian, Alu Katentong, Dabuih, Lukah Gilo, Pacu Jawi, Balapan Kuda dan Adu Kerbau.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda