BAHAN TAMBAHAN PANGAN
Bahan Tambahan Pangan adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan untuk mempengaruhi sifat atau bentuk pangan atau produk pangan (PP No.28 Tahun 2004).
Fungsi Bahan Tambahan Makanan
· Memperbaiki warna, bentuk, cita rasa & Tekstur
· Memperpanjang umur simpan
· Bukan merupakan bahan pangan utama
Tujuan Penambahan BTM
· Meningkatkan nilai gizi makanan
· Memperbaiki estetika dan sensori makanan
· Memperpanjang umur simpan makanan
Penggolongan Bahan Tambahan Makanan adalah
1. BAHAN TAMBAHAN MAKANAN ALAMI
* Lebih aman & mudah didapat
* Relatif kurang stabil
* Perlu jumlah banyak
* Contoh : gula, garam, bawang putih, tomat, kunyit, daun suji, asam sitrat, daun jati, jahe, merica, kayu manis, vanili dll
2. BAHAN TAMBAHAN MAKANAN BUATAN (sintetis)
· Hasil sintetis secara kimia
· Keuntungan : lebih stabil, lebih pekat
· Jumlah penggunaan sedikit
· Menimbulkan efek samping
· Contoh : BHA, BHT (bersifat karsinogenik),formalin, boraks (pengawet/pengenyal), Rhodamin B (pewarna), Sakarin (efek karsinogenik), maksimal 300 mg/kg, Siklamat (efek karsinogenik) maksimal 1 g/kg, asam askorbat, asam asetat glasial
BORAKS (asam borat & garam natrium)
· Dilarang penggunaannya
· Biasanya dipakai pada industri gelas, pelicin porselin, alat pembersih dan antiseptik
· Tujuan : meningkatkan kekenyalan, kerenyahan, memberi rasa gurih dan kepadatan
· Ditambahkan dalam bakso, kerupuk, pangsit, pisang molen, tahu dan bakmi
· Dosis fatal 0,1 – 0,5 g/kg berat badan
· Gejala klinis keracunan boraks timbula dalam jangka waktu yang lama (akumulasi)
ü Muntah, diare, sakit kepala, gelisah
ü Penyakit kulit berat
ü Muka pucat dan kadang kulit kebiruan
ü Sesak nafas
ü Hilangnya cairan dalam tubuh
ü Kadang tidak kencing dan sakit kuning
ü Tidak memiliki nafsu makan
ü Gangguan pada hati dan ginjal
ü Degradasi menta
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda